Selasa, 26 Juli 2016

Ribuan Rumah di Banten Diterjang Banjir, Empat Orang Ditemukan Meninggal

PT Kontak PerkasaSerang Hujan yang mengguyur hampir seluruh wilayah Banten pada Minggu (24/7) malam hingga Senin (25/7) pagi menyebabkan, ribuan rumah warga di wilayah Pandeglang dan Kabupaten Serang terendam banjir.
Banjir yang terparah yang terjadi di wilayah Pandeglang yakni Kecamatan Labuan dan Kecamatan Carita. Hujan disertai angin kencang serta petir di wilayah itu menyebabkan ribuan rumah warga tergenang banjir.
Berdasarkan laporan dari Koordinator Lapangan (Korlap) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang Harfa, banjir yang menerjang dua kecamatan di wilayah Pandeglang yakni untuk Kecamatan Labuan, yang terkena banjir parah adalah Desa Kalang Anyar dengan ketinggian air 85 cm, Desa Teluk dengan ketinggian air 120 cm dan Desa Caringin dengan ketinggian air 75 cm.
Sementara untuk Kecamatan Carita yang terkena banjir adalah Desa Penjamben dengan ketinggian air 65 cm dan Desa Banjarmasin dengan ketinggian air 45 cm.
Harfa menjelaskan, pada hari Senin (25/7) dini hari sekitar pukul 24.15 WIB, ditemukan 4 orang meninggal dunia di dalam mobil Daihatsu Xenia warna putih dengan nomor polisi B 1892 BRH. Mobil itu ditemukan di depan Hotel Wira Carita yang terjebak banjir lumpur.
Harfa menceritakan bahwa mobil yang di dalamnya terdapat empat orang meninggal itu ditemukan ketika tim gabungan Babinsa dan polisi melakukan patroli untuk mengevakuasi korban banjir pada Minggu malam hingga Senin pagi. Mobil yang berisi empat orang yang sudah tidak bernyawa itu ditemukan dalam kondisi mesin masih hidup, yang terjebak banjir lumpur dan tidak bisa bergerak.
“Tim patroli akhirnya membuka pintu mobil dan ditemukan empat orang yang sudah dalam keadaan meninggal. Dugaan sementara, keempat orang itu meninggal akibat keracunan freon AC mobil,” ujarnya.
Lebih lanjut Harfa menjelaskan, berdasarkan hasil identifikasi diketahui bahwa keempat orang yang meninggal itu antara lain Evi Lutfiah (41), warga Kampung Pangeuseupan, RT 01/RW 14, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Pandeglang; M Fahri Ramadan (6), warga Kampung Pangeuseupan, Desa Labuan, Kecamatan Labuan; Syarifatul Ginayah (18), warga Kampung Pangeuseupan, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, dan Ahmad Ahyani (52), Kampung Sumur Waru, RT 03/RW 07, Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang.
Korban kemudian dievakuasi oleh tim gabungan setelah diperiksa oleh tim dari Polres Pandeglang.
Harfa mengatakan, pada Senin (25/7) pagi hujan mulai reda namun debit air semakin tinggi karena adanya banjir kiriman dari wilayah pegunungan. Arus lalu lintas di wilayah Labuan dan Carita lumpuh total.
“Namun, pada Senin siang sudah banyak tim yang turun baik dari Kabupaten Pandeglang maupun dari Provinsi Banten. Bahkan Kapolda Banten Brijen Pol Ahmad Dofiri ikut turun ke lokasi banjir,” jelasnya.
Sementara itu, banjir yang sama juga terjadi di wilayah Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang. Raturan rumah warga terendam banjir.
"Rumah yang mengalami rusak parah sebanyak 181 unit, yang rata dengan tanah 50 rumah. Ada korban luka 5 sampai 6 orang. Terkait kerugian saat ini kami sedang melakukan pendataan," kata kata Khairil Anwar, Camat Anyar, Senin (25/7).
Anwar menjelaskan, total rumah warga yang terendam banjir sejak Senin (25/7) dini hari sekitar pukul 00.15 WIB tercatat sebanyak 2.440 rumah.
"Ada 2.440 rumah yang terendam banjir. Kalau sekarang sudah mulai surut. Rumah yang terendam banjir sebanyak itu, tersebar di Desa Sindang Karya, Sindang Mandi, Tanjung Manik, Cikoneng, Sambilunju, Bandulu dan Desa Anyer. Banir terparah terjadi di Desa Sindang Mandi dan Sindang Karya. Di dua desa itu terjadi tanah longsor dan pohon tumbang. Namun tidak ada korban jiwa," jelasnya.
Bantu Korban Banjir
Secara terpisah, Gubernur Banten Rano Karno menyampaikan rasa simpati yang mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Banten di beberapa wilayah akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Senin (25/7) pagi. Gubenrur juga mengucapkan belasungkawa terhadap warga yang meninggal dunia terutama warga Kampung Pangeuseupan, RT 01/RW 14, Desa Labuan, Kabupaten Pandeglang.
"Tentu ini merupakan musibah yang harus segera ditanggulangi. Saya pribadi mengucapkan belasungkawa untuk keluarga korban," kata Rano Karno kepada wartawan melalui rilis yang diterima, Senin (25/7).
Gubernur telah memerintahkan instansi terkait terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten , Dinas Kesehatan, Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR), Dinas Sosial, dan lainnya untuk menerjunkan anggota untuk melakukan evakuasi dan pertolongan bagi korban bencana, termasuk membuat dapur umum di beberapa titik lokasi yang terendam banjir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para korban.
"Sudah kami perintahkan untuk langsung terjun ke lokasi. Kita harus cepat karena kita tidak ingin ada korban lain akibat banjir," ujarnya.
Gubernur Rano Karno Senin (25/7) siang sedang berada di Komplek Perkatoran BI, Jakarta Pusat untuk mengikuti fit and proper test Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengaku akan segera meninjau lokasi banjir sepulangnya ke Banten.
“Saya sedang mengikuti fit and proper test dengan OJK terkait pendirian Bank Banten. Jika sudah selesai secepatnya nanti saya pantau ke lapangan” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten Ino Sutisno Rawita mengatakan, pihaknya langsung terjun ke lokasi banjir dan memberikan bantuan kepada para korban banjir. “Kami dari SKPD terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, DBMTR dan Dinas Kesehatan sudah terjun ke lokasi banjir untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir. Banjir sudah mulai surut, sejumlah alat berat dari DBMTR sudah melakukan pembersihan lumpur yang menggenangi jalan raya. Kami berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang dalam menangani para korban banjir ini,” ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar